Uji meja miring, biasanya disebut uji miring tegak, adalah prosedur medis yang sering kali digunakan untuk mendiagnosis disotonomia atau sinkope. Pasien yang mengalami gejala pusing atau pandangan berputar, dengan atau tanpa hilang kesadaran (pingsan), yang diduga terkait dengan penurunan tekanan darah atau takikardia posisional adalah kandidat tepat untuk menjalankan uji ini. Prosedur ini sangat berguna untuk menyingkirkan kemungkinan sinkope vasovagal dengan berupaya menimbulkan sinkope dengan meminta pasien berbaring mendatar di atas meja atau tempat tidur khusus saat dihubungkan ke EKG dan monitor tekanan darah.Kemudian, meja tersebut menimbulkan perubahan postur dari berbaring menjadi berdiri.
Mengapa ini dilakukan?
Dokter Anda mungkin menyarankan uji meja miring jika Anda sering pingsan tanpa sebab secara berulang.Uji meja miring mungkin juga tepat untuk menyelidiki penyebab pingsan jika Anda hanya pingsan sekali, namun jika Anda pingsan lagi, Anda berisiko tinggi mengalami cedera dikarenakan lingkungan kerja Anda, riwayat medis, usia atau faktor lainnya.
Apa yang perlu saya siapkan untuk uji ini?
Sebelum menjalani uji ini, pasien mungkin diminta puasa dalam periode tertentu sebelum uji dijalankan dan berhenti mengkonsumsi obat apa pun. Di hari uji meja miring, saluran infus intra vena mungkin dipasang jika pasien membutuhkan pengobatan sesegera mungkin. Namun, hal ini mungkin memengaruhi hasil uji dan mungkin hanya diindikasikan dalam keadaan tertentu.
Prosedur
Uji meja miring bisa dilakukan dalam berbagai cara dan diubah sesuai keadaan setiap individu.Pada beberapa kasus, pasien akan diikat ke meja miring dalam kondisi berbaring datar, lalu dimiringkan atau ditopang seluruhnya atau hampir seluruhnya secara tegak (seolah-olah sedang berdiri).Sering kali pasien ditopang pada sudut 60 hingga 80 derajat.Kadang, pasien akan diberi obat, seperti Gliseril trinitrat (nitrogliserin) atau isoproterenol, agar lebih peka saat menjalani uji ini. Di semua kasus, pasien dilarang bergerak.Gejala, tekanan darah, denyut nadi, elektrokardiogram, dan kadang saturasi oksigen darah direkam. Uji ini berakhir jika pasien pingsan atau menunjukkan gejala signifikan lain, atau setelah periode waktu tertentu (biasanya dari 20 hingga 45 menit, tergantung pada fasilitas atau protokol individual).